PUISI 3 : Potret Kehidupan

Posted by Unknown Saturday, October 1, 2011

Kehidupan berlalu tanpa bisa ditahan
kita seperti melukis gambar-gambar dari apa yang kita lakukan
Kenangan kita tidak akan pernah lupa menyimpan sebagai catatan
membukukannya sesuai waktu dan peran yang dimainkan
Mengurutkannya dalam tingkat pentingnya kejadian
yang tertanam dengan kuat dalam relung hati dan pikiran


Demi waktu-waktu yang kita lalui,
jalan yang ditempuh semakin menjauh
Seperti sebatang pohon, dari kecil membesar dan runtuh.
Atau seperti pakaian,
dari kain menjadi baju, akhirnya  robek dan kumuh.
Dan poto tentang kita dari peran yang dimainkanpun
menjadi lusuh.


Sebelum datang waktunya, ketika poto - poto itu disusun rapi,
tertata dalam wadah yang tidak dapat disentuh lagi,
karena waktu-waktu yang mengendongmu telah pergi.
Potret tentang hidupmu hampir selesai.
Dan wacana yang kau lempar pun dianggap makanan basi.
Udara yang kau hirup terasa membebani diri,


Ketika itu yang tersisa hanyalah kenangan diri,
sambil membolak-balik poto dari hidup yang dilalui,
disudut sunyi, ditempat tersendiri.
Mencari lembar terakhir yang harus ditanda tangani,
untuk kepastian dan harga diri.


Poto itupun dibingkai dan dirapikan,
tersembunyi dibalik kaca transparan,
sebagai potret hidup dan kenangan.
Sebagai warisan dari seseorang yang pernah datang
memberi kehidupan dan warisan


Akhirnya, yang tersisa hanya potret baku
dari sebuah kehidupan masa lalu
untuk dilihat oleh orang lain dan anak cucu.
Didalam bingkai yang rapi dan cemburu,
di dinding yang hampa dan sendu,
potret tergantung dan terpaku,
Sebagai tanda sebuah kehidupan pernah berlalu

By Syahrial,
In my effort to show the meaning of life.
Batam, 01 Okt. 2011

0 comments

Post a Comment

In Memory Slideshow: Syahrial’s trip from Pekanbaru, Sumatra, Indonesia to 2 cities Batam Centre (near Singapore, Singapore) and Batam was created by TripAdvisor. See another Indonesia slideshow. Create a free slideshow with music from your travel photos.

Jalan Terang