PUISI 1 : MENUNDUKKAN DIRI SENDIRI

Ada yang mau kulihat 
dari bangun tidurku
dari kehadiran pagi ini
kebenaran jernihnya tetes embun
seperti diatas daun keladi, 
beningnya abadi tanpa debu dan keruh

Hitungan waktu membuat hidup berlalu
alam dan daun berganti
pada setiap syair, nada berobah,
leherku panjang, mengikuti irama lagu ini
ku tebak buah syair
bersama koma, titik dan tanda kutip 
pada setiap halaman, pagi dan petang

seperti setumpuk awan
kadang, nonggol
kadang perlahan bergerak
dan  lenyap

Photoseperti pergulatan dunia dan akherat
atau pergulatan sekarang dan nanti
damai bertempur dengan kebutuhan hari ini
yang harus dipenuhi
logika bercermin pada imaginasi
berperang dengan keinginan mewujudkan diri
mendendangkan kebenaran
dengan gitar kebodohan
terus berdalih dengan seribu pandangan.
Cahaya yang tersirami,
bersama rinai dan hujan
sperti meminggir dan sepi
ditangisi oleh debu dan sampah pikiran

Sebelum tinta ini habis
ku ingin peringatkan
diri itu akan tetap terbunuh
walaupun logika berjuang sehabisnya
Karena ego, dengan jeket imajinasi
akan selalu menang
dalam setiap pergulatan
menundukkan diri sendiri







PUISI 2 : MENGHARUNGI TELAGA AIR MATA MAMA

Masih kuingat derit bunyi kereta senja itu
ketika melewati kaki bukit di desa sepi
membelok dan lenyap dibawa tikungan
dan aku masih disini, berdiri terpaku
ditinggal sunyi setelah kereta itu pergi
lake louise in canada

Kukuat kan kaki melangkah
menuju pulang kerumah
yang sudah lama kutinggalkan
melewati jalan setapak yang sudah gelap
diselimuti pilu sepi menunggu


Mama,.. akhirnya aku sampai juga dihalaman rumah kita
dimana dulu aku kau gugu, kau belai dan kau cumbu
senyum dan pelukan mu terasa mambasuh tubuhku
Tak bisa kutahan, air mataku tumpah


dengan tangan gemetar, ku buka pintu,
dan deritnya seakan menyayat jantungku
pilunya menembus relung jiwaku,
denganpenuh ragu
kugapai tombol lampu


Dengan cahaya lima watt aku berdiri
ditengah rumah yang hampa dan sepi
ku pandang potomu dalam bingkai yang mulai berdebu
kuusap wajahmu dengan jiwa yang runtuh
dan hati yang luluh


kucari-cari dirimu kesemua sudut ruang
dan dengan tangan menggigil potomu masih kupegang
namun semua kosong belaka

EFL/ESL Lessons and Lesson Plansfree Acrobat Reader 

PUISI  ( POETRY ) 2     

Batam :
Oktober 2011
By Syahrial

Kehidupan berlalu tanpa bisa ditahan
kita seperti melukis gambar-gambar dari apa yang kita lakukan
Kenangan kita tidak akan pernah lupa menyimpan sebagai catatan
membukukannya sesuai waktu dan peran yang dimainkan
Mengurutkannya dalam tingkat pentingnya kejadian
yang tertanam dengan kuat dalam relung hati dan pikiran


Demi waktu-waktu yang kita lalui,
jalan yang ditempuh semakin menjauh
Seperti sebatang pohon, dari kecil membesar dan runtuh.
Atau seperti pakaian,
dari kain menjadi baju, akhirnya  robek dan kumuh.
Dan poto tentang kita dari peran yang dimainkanpun
menjadi lusuh.


Sebelum datang waktunya, ketika poto - poto itu disusun rapi,
tertata dalam wadah yang tidak dapat disentuh lagi,
karena waktu-waktu yang mengendongmu telah pergi.
Potret tentang hidupmu hampir selesai.
Dan wacana yang kau lempar pun dianggap makanan basi.
Udara yang kau hirup terasa membebani diri,


Ketika itu yang tersisa hanyalah kenangan diri,
sambil membolak-balik poto dari hidup yang dilalui,
disudut sunyi, ditempat tersendiri.
Mencari lembar terakhir yang harus ditanda tangani,
untuk kepastian dan harga diri.


Poto itupun dibingkai dan dirapikan,
tersembunyi dibalik kaca transparan,
sebagai potret hidup dan kenangan.
Sebagai warisan dari seseorang yang pernah datang
memberi kehidupan dan warisan


Akhirnya, yang tersisa hanya potret baku
dari sebuah kehidupan masa lalu
untuk dilihat oleh orang lain dan anak cucu.
Didalam bingkai yang rapi dan cemburu,
di dinding yang hampa dan sendu,
potret tergantung dan terpaku,
Sebagai tanda sebuah kehidupan pernah berlalu

By Syahrial,
In my effort to show the meaning of life.
Batam, 01 Okt. 2011


Cara untuk mewujudkan diri, adalah segala kemampuan untuk menemukan hidup ideal yang diinginkan dan meretas jalan  kedepan didalam belukar tidak bertuan, tanpa arah dan bentuk. Tapi perkembangan pisik dan pemikiran akan membawa anda pada kehidupan walaupun kadang bukan pada kehidupan yang diimpikan.


Ujung dari lobang ini tidak terlihat tapi bersama pengetahuan orang bisa menduga lobang yang diujung seperti apa. Kenyataannya lobang yang terlihat pada gambar diatas terlalu besar kalau dilewati oleh seekor semut tapi sempit buat seorang manusia.

CERPEN :
BY RACHAEL DE VIENNE

In Memory Slideshow: Syahrial’s trip from Pekanbaru, Sumatra, Indonesia to 2 cities Batam Centre (near Singapore, Singapore) and Batam was created by TripAdvisor. See another Indonesia slideshow. Create a free slideshow with music from your travel photos.

Jalan Terang