Posted by Unknown Thursday, November 3, 2011

PUISI 1 : MENUNDUKKAN DIRI SENDIRI

Ada yang mau kulihat 
dari bangun tidurku
dari kehadiran pagi ini
kebenaran jernihnya tetes embun
seperti diatas daun keladi, 
beningnya abadi tanpa debu dan keruh

Hitungan waktu membuat hidup berlalu
alam dan daun berganti
pada setiap syair, nada berobah,
leherku panjang, mengikuti irama lagu ini
ku tebak buah syair
bersama koma, titik dan tanda kutip 
pada setiap halaman, pagi dan petang

seperti setumpuk awan
kadang, nonggol
kadang perlahan bergerak
dan  lenyap

Photoseperti pergulatan dunia dan akherat
atau pergulatan sekarang dan nanti
damai bertempur dengan kebutuhan hari ini
yang harus dipenuhi
logika bercermin pada imaginasi
berperang dengan keinginan mewujudkan diri
mendendangkan kebenaran
dengan gitar kebodohan
terus berdalih dengan seribu pandangan.
Cahaya yang tersirami,
bersama rinai dan hujan
sperti meminggir dan sepi
ditangisi oleh debu dan sampah pikiran

Sebelum tinta ini habis
ku ingin peringatkan
diri itu akan tetap terbunuh
walaupun logika berjuang sehabisnya
Karena ego, dengan jeket imajinasi
akan selalu menang
dalam setiap pergulatan
menundukkan diri sendiri






0 comments

Post a Comment

In Memory Slideshow: Syahrial’s trip from Pekanbaru, Sumatra, Indonesia to 2 cities Batam Centre (near Singapore, Singapore) and Batam was created by TripAdvisor. See another Indonesia slideshow. Create a free slideshow with music from your travel photos.

Jalan Terang